Pidato Bahasa Indonesia
Yth. Ibu Guru Bahasa Indonesia ...
Yang saya kasihi teman-teman kelas IX A
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Terlebih dahulu marilah
kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME karena kuasa dan rahmat-Nya
kita dapat berkumpul di tempat ini dengan selamat dan hati yang berbahagia.
Saya juga mengucapkan terima kasih atas perkenan Ibu Guru Ami dan Ibu Guru
Wiyani memberikan kesempatan pada saya dalam menyampaikan pidato saya.
Hadirin yang berbahagia,
Waktu yang kita miliki sekarang sangatlah terbatas. Kita tidak tahu Tuhan
akan mengambil kesempatan hidup kita. Mungkin 10 tahun lagi? 5 tahun lagi? 1
tahun lagi? Atau bahkan besok? Namun saya berharap kita tetap dapat berjumpa
besok dan seterusnya. Waktu berjalan dan berlalu tanpa kita sadari. Waktu
senantiasa datang dan menghampiri kita setiap saat membawa kita ke berbagai
peristiwa yang memberikan kesan bahagia, sedih, haru, dan lain-lain. Ingatkah
kalian terhadap peristiwa yang terjadi 10 tahun silam, 2 tahun silam, 1 bulan
yang lalu? Begitu banyak cerita yang dibawa oleh waktu hingga kita tidak bisa
mengingatnya satu per satu.
Puaskah kalian dengan pencapaian kalian sampai detik ini? Atas beragam
prestasi yang kalian pernah raih, atas mendapat teman yang baik, mendapat nilai
yang baik atau hanya cukup bangga dengan bersekolah di SMPN 1 Kalasan yang
termasuk sekolah favorit ini. Dulu tentunya kita pernah menjadi anak-anak kecil
bukan? Anak kecil yang mempunyai segudang mimpi dan cita-cita yang hendak
diraih ketika sudah beranjak dewasa. Namun tidak semua yang ada disini mungkin
mulai pupus, patah semangat untuk meraih mimpi dan cita-citanya. Namun siap
tidak siap kita adalah generasi yang wajib untuk meneruskan cita-cita negara
Indonesia. Saya tahu bahwa saya dan kalian bukanlah manusia yang sempurna namun
setidaknya kita bisa melakukan segala sesuatunya dengan maksimal agar
mendapatkan hasil yang terbaik. Sudah mulai beranjak dewasa harusnya kita mulai
mencoba, mulai belajar untuk mengubah kata pemimpi menjadi pemimpin. Semakin
lama kita akan tumbuh dan berkembang menjadi orang yang dewasa. Orang dewasa
yang memiliki banyak kewajiban yang harus dilakukan. Dalam proses menjadi orang
dewasa itu kita perlu belajar dalam segala hal terutama dalam mengatur
waktu. Ada kalanya suatu saat kita harus
mengerjakan 95 soal dalam waktu 45 menit. Ada saatnya kita berlari 60m selama
10 detik. Ada saatnya kita harus memasukkan bola ke dalam ring ataupun gawang.
Bisakah kita melakukan itu semua? Ya kita bisa. Dengan belajar untuk
memanfaatkan waktu yang ada. Kita tidak boleh membuang waktu sembarangan,
jangankan membuang sampah sembarangan, membuang waktu sembarangan pun nantinya
kita akan mendapat denda yang berat lebih berat daripada membuang sampah
sembarangan yaitu penyesalan. Ingat waktu tidak dapat berputar kembali, kembali
ke masa lampau. Kita hanya bisa jalani hari ini dan esok hari. Oleh sebab itu
belajarlah untuk memanfaatkan waktu dengan mengisi kegitan positif dan agar tak
mengalami penyesalan yang teramat dalam.
Kalian siswa kelas 9 yang akan menjalani serangkaian ujian termasuk UNAS
untuk menuju ke jenjang berikutnya, sudah siapkah kalian? Persiapan apa yang
kalian lakukan? Apa dengan menanyakan bagaimana memecahkan suatu soal yang menyulitkan
kepada yang lebih ahli? Apa dengan mencari soal-soal atau kisi-kisi di
internet? Apa dengan mengisi waktu luang dengan belajar walau sedikit-sedikit
dalam mengerjakannya? Atau bahkan menunggu diminta oleh guru untuk mengerjakan
suatu latihan atau tidak mengerjakan latihan saat tidak diminta oleh guru? Jika
kalian orang yang menjawab ya pada pertanyaan yang terakhir maka kalian
bukanlah orang yang siap untuk menghadapi ujian. Saya yakin dengan hal itu
kecuali jika kalian sudah benar-benar bisa dalam mengerjakan soal.
Tidak percaya? Kita ini akan melakukan peperangan antar siswa kelas 9
se-nasional besok pada tanggal 22-25 April. Namun perang disini dalam arti kita
bersaing meraih nilai yang sebaik-baiknya hingga akhirnya hanya ada 1 juara
atau pemenang. Seperti kata Susi Susanti “Juara itu hanya ada satu”. Ibarat
kita akan perang kita ingin menang atau kalah? Kalau kita ingin kalah mudah
saja dengan cara duduk manis, berdiam diri, dan tak melakukan suatu apapun yang
berarti, sama halnya dengan kita yang akan menghadapi UNAS kita bisa tidak
lulus ujian karena kita tidak melakukan persiapan apa-apa. Kita akan mudah
dikalahkan oleh 180 soal. Tapi jika kita ingin menang dari perang, kita harus
berusaha keras melakukan segala sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan bagi
kita agar kita dapat dimudahkan dalam berperang. Jika dihubungkan dengan
realita kita harus melakukan banyak persiapan baik mental, fisik dan psikis.
Namun dengan tidak membuat catatan kecil saat akan menghadapi ujian. Ibarat
kita berperang menggunakan mobil sport jelas saja itu amat bagus namun ya tetap
saja kalah dengan tank. Kita harus berani untuk mandi keringat untuk
mempersiapkan itu, kita harus percaya bahwa bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian. Jangan malu
bertanya, sekecil apapun masalah yang ada dan menjadi kendala dalam meraih
nilai yang bagus haruslah kita tanyakan kepada yang ahli jangan hanya diam.
Dan jangan lupa kita adalah umat yang beragama. Hendaklah kita juga sering
memohon petunjuk pada Yang Kuasa agar kita diberi berkah dan kelancaran dalam
menhadapi suatu ujian. Tuhan mempu menjentikkan jarinya untuk masalah yang
sedang dihadapi umatnya.
Hargailah
setiap waktu yang kamu miliki.
Agar
kamu tahu pentingnya waktu setahun
Tanyakan
pada murid yang gagal ujian
Agar
kamu tahu pentingnya waktu sebulan
Tanyakan
pada ibu yang melahirkan bayi premature
Agar
kamu tahu pentingnya waktu seminggu
Tanyakan
pada editor majalah mingguan
Agar
kamu tahu pentingnya waktu sejam
Tanyakan
kepada kekasih yang menunggu untuk bertemu
Agar
kamu tahu pentingnya waktu semenit
Tanyakan
pada orang yang ketinggalan pesawat
Agar
kamu tahu pentingnya waktu sedetik
Tanyakan
pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan
Agar
kamu tahu pentingnya waktu semilidetik
Tanyakan
pada peraih medali perak olimpiade
Hadirin yang terhormat,
Demikian pidato saya mengenai pentingnya memanfaatkan waktu. Atas perhatian
hadirin, saya ucapkan terima kasih.
Komentar
Posting Komentar