Perkenalan




Hello perkenalkan namaku Kristina Noviyanti Pasalbessy disini aku akan mengungkapkan perasaanku tentang SMP 1 Kalasan. Sekolah ini termasuk sekolah favorit yang ada di Kalasan bahkan se- Kabupaten Sleman. Hebat bukan? Dan kini aku telah hampir 3 tahun tercatat sebagai siswa SMPN 1 Kalasan tersebut. Bangga tak terkira apalagi karena aku masuk sebagai siswa Kelas Olahraga angkatan pertama. Awalnya aku berniat agar masuk ke dalam Kelas Bilingual namun ada kehendak lain. Setelah terdaftar menjadi siswa SMP 1 Kalasan semua murid termasuk aku mengikuti serangkaian tes seleksi masuk ke Kelas Bilingual maupun Kelas Bilingual. Keduanya aku lakukan dengan maksimal. Alhasil namaku terpanggil siswa kelas A yang termasuk Kelas Olahraga.
Disini aku bertemu dengan banyak orang-orang hebat yang membuatku takjub dan membuatku semakin bangga bersekolah disini. Sekolah ini mempunyai segudang prestasi baik dari bidang akademik maupun bidang non akademik. Guru-guru yang mempunyai kekhasannya masing-masing dan teman- teman yang dari berbagai sekolah dan berbagai daerah. Di Kelas Olahraga aku terdaftar menjadi atlit di cabang olahraga bola basket, sebenarnya ada cabang olahraga atletik dan sepakbola namun aku memilih bola basket. Di kelas A ini aku bertemu dengan teman-teman yang lolos seleksi kelas olahraga dan bisa dipastikan mereka adalah calon wakil dari Indonesia kelak di cabang olahraga masing-masing. Amin. Bertemunya manusia-manusia super membuat kelas A dikenal sebagai kelas yang hiperaktif. Hampir semua guru yang mengajar kelas A ini kewalahan dengan tingkah kami, mereka mengeluh dengan tingkah laku kami. Maklumlah kami hanyalah anak-anak yang baru saja lulus dari SD dan masuk SMP kemudian masuk ke Kelas Olahraga yang membutuhkan banyak energi. Alhasil saat di kelas perpaduan dari sifat kekanak-kanakan dan olahan dari kelas Olahraga tertuang hingga kami hiperaktif.
Keluhan tentang tingkah laku kami tetap kami sandang hingga kami kelas 9. Ya di kelas 9A kini kami berada dan baru mulai akan memulai sebuah perubahan karena kami akan menjalani serangkaian ujian yang dapat menentukan lulus tidaknya kami kelak dari jenjang SMP. Namun yang perlu diperhatikan bahwa kami memang anak kelas A Kelas Olahraga yang hiperaktif namun kami bisa menyumbang beberapa trophy piala kemenangan kami disaat kompetisi olahraga berlangsung. Kami memang berbeda dengan kelas B Kelas Bilingual yang terkenal dengan rajin dan intelektualnya yang tinggi namun mereka juga punya kekurangan yaitu di bidang olahraga.  Jadi intinya kita mengakui bahwa kami kalah di bidang akademik namun tapi kami akan mengubahnya menjadi pemenang bidang akademik maupun di bidang non akademik.
Yang aku sesalkan adalah cara kerja OSIS SMP Yoga Bhakti sekolah tercintaku ini. Disaat berbagai kompetisi olahraga datang menghampiri tim Basket Spensaka maupun tim Sepak Bola Spensaka tidak ada campur tangan dari OSIS. Kami mengurusi sendiri segala persyaratan yang ada hingga kami kadang merasa terbebani dengan hal tersebut. Hal itu juga membuat image kami tentang OSIS Yoga Bhakti adalah “Mati” alias tidak ada gunanya. Buat apa dibuat OSIS kalau tidak ada fungsinya? Hanya membuang waktu saja. Kadang kami juga merasa iri dengan yang berlomba di bidang akademik. Mereka dipersiapkan segala sesuatunya termasuk persyaratannya, namun kita yang berda di bidang olahraga tidak. Sekolah hanya memberi pinjaman nama.
Kami juga sudah kelas 9, sudah bisa menilai guru-guru yang cara mengajarnya bisa menarik hati kami. Ada guru yang benar-benar bisa membuat kami senang dan bisa menikmati pelajaran hingga materi bisa masuk dalam ingatan kami. Ada guru yang kadang menyenangkan kadang menyebalkan. Ada pula guru yang hanya membuat bosan murid-muridnya. Disaat kelas 9 ini terutama bagi kami anak kelas 9A benar-benar membutuhkan guru yang membuat kami senang dan bisa menikmati pelajaran hingga materi bisa masuk dalam ingatan kami. Contoh Guru IPS kami Pak Wahyu, walau umurnya sudah setengah abad lebih namun semangat mengajarnya masih menggelora. Kami sangat segan dengan beliau. Kami sangat mendambakan mata pelajaran IPS. Ini tahun terakhir beliau mengajar dan tahun terakhir kami diberi pelajaran oleh beliau, begitu beruntungnya kami yang dapat merasakan cara pengajaran dari guru IPS kami itu. Semua materi yang penuh hafalan dan membutuhkan banyak waktu untuk menghafalkanya dapat beliau putar hingga membuat bahwa pelajaran IPS memang sangat menyenangkan. Beliau mampu membuat kami menunggu dan menanti materi pelajaran beliau.
Contoh lain adalah Mom Riris. Ya buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Mom Riris adalah putri dari Pak Wahyu. Cara mengajar Mom Riris juga sangat menyenangkan. Guru cantik dan kece ya Mom Riris. Materi Bahasa Inggris yang susah dalam pemahamannya dapat diputarnya menjadi sangat mudah. Itulah contoh yang dapat aku berikan, masih banyak guruguru yang menarik hati siswa kelas 9A yang tidak bisa aku ceritakan satu persatu.
Sekian ceritaku tentang SMP N 1 Kalasan. Ini Ceritaku, Apa Ceritamu? J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS STATISTIKA - Mencari Mean, Median, Modus dan Kurva Hubungan antara Mean, Median dan Modus

TUGAS STATISTIKA - Mencari Standar Deviasi Sampel