Drama Bahasa Indonesia



Drama Bahasa Indonesia kelas VIII
Tema “ Persahabatan”
Pemeran: Arindi Utamari Nur Adisti              (04)
    Kristina Noviyanti Pasalbessy        (14)
    Resa Adelia                                     (22)
    Shyca Auralia                                  (28)
    Wahyu Kristiyaningsih                   (29)
           
Kris dan Shyca merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi suatu hari ketika keluarga Shyca jatuh miskin, Kris pun tidak ingin lagi bersahabat dengan Shyca. Suatu siang ketika Shyca, Kris, Novi, Adel, dan Rindi sedang berada di kelas untuk membersihkan kelas sebelum pulang sekolah, Shyca dengan berat hati mengatakan kepada Kris untuk membantunya. Karena menurutnya Krislah yang bisa menolongnya dan Kris merupakan sahabatnya, malah yang terjadi adalah Kris balik menghina Shyca.
Shyca  : Kris, bisakah kau menolongku sedikit saja?
Kris     : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?
Shyca  : Kenapa denganmu Kris? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan itu?
Kris     : Sahabat? Maaf ya aku tidak punya sahabat sepertimu yang miskin. Aku hanya mau bersahabat       dengan orang yang kaya.
Novi    : Kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya sedang bermasalah gitu.
Shyca  : Tidak ada apa-apa kok. Kita berdua baik-baik saja. Ya kan Kris?
Kris     : Baik-baik saja? Gini ya Nov, tadi si miskin ini meminta bantuan ke aku. Tapi sayangnya aku tak ingin membantu orang seperti dia. Mana dia ngaku-ngaku sahabat aku lagi? Ogah deh.
Shyca pun pergi karena mendengar perkataan Kris seperti itu.
Novi    : Jangan begitu Kris. Bukannya kau dan Shyca memang bersahabat dari kecil? Masa karna sekarang Shyca dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat dengannya. Bukankah saat-saat seperti ini kau bisa tunjukkan ke dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah meninggalkannya.
Rindi   : Betul itu kata Novi. Seharusnya kau sekarang mendukung dia, bukan menghina dia seperti itu. Kasihan kan dia.
Adel    : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?
Kris     : Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasihatiku? Sok baik! Terserah aku dong mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing.
Rindi   : Kita bukannya bermaksud menasihati kamu atau sok baik, tapi kiita tidak mau persahabatan kamu dan Shyca berakhir seperti ini.
Kris     : Halah itu bukan urusanku dan juga kalian. (Kris pun langsung pulang)
Adel    : Setan apa yang merasuki anak itu? Bisa-bisanya dia berbuat begitu kepada Shyca. Bukankah selama ini dia yang selalu saja membela-bela Shyca ketika ada masalah?
Novi    : Ya itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita tahu, Kris hanya mau berteman dengan orang yang kaya.
Rindi   : Pantas saja.
Adel    : Pantas apanya?
Rindi   : Sudahlah jangan dibahas lagi, mending kita pulang saja.
Novi    : Betul itu.
Keesokan harinya mereka kembali masuk bersekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan Shyca. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat sedang dalam perjalanan ke sekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Shyca di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas.
Novi    : Hey bukankah itu Shyca?
Rindi   : Iya benar itu Shyca. Sedang ngapain dia? Bukannya masuk sekolah malah keliaran seperti itu.
Novi    : Iya benar. (Novi pun langsung menarik Kris yang jalan di belakangnya dan sedang asyik dengn I-phonenya) Liat itu. Apa yang sahabatmu lakukan?
Kris     : Haha. Pasti sedang mengais-ngais sampah. Namanya juga orang miskin.
Adel    : Apaan sih. Ayo kita samperin saja dia.
Novi    : Shyca, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak masuk 2 minggu ini?
Shyca  : (dengan kaget) Aku? Ya seperti yang kalian lihat.
Kris     : Aku bilang juga apa. Pasti dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja kalian kerjaan orang miskin.
Rindi   : Sudahlah Kris, walaupun begitu Shyca itu sahabatmu.
Novi    : Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Shyca?
Shyca  : Begini, orang tuaku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk sekolah. Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang sekolah dan aku membantu orang tuaku untuk menyambung hidup.
Adel    : Mulia betul hatimu sobat.
Kris     : Haha. Mulia apanya? Dia cuma mau cari muka tahu. Kalian ini gampang sekali dibodohi sama dia.
Shyca  : Tega sekali kau berkata begitu padaku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau lagi bersahabat dengan aku ya sudah itu tidak jadi masalah buatku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal pernah berkenalan denganmu. Tapi itu merupakan pembelajaran bagiku. Terima kasih Kris. (Shyca pun lari secepat mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang bercampur aduk)
Novi    : Sudah puas kau menyakiti dia? Ingat Kris, suatu hari nanti kau juga akan merasa apa yang Shyca rasakan sekarang.
Adel & Rindi  : Betul itu.
Kris     : Haha. Itu tidak mungkin. Keluargaku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Toh keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha. ( Sambil tertawa Kris pun jalan meninggalkan mereka bertiga.)
Adel    : Sombong sekali itu anak. Semoga hidupnya baik-baik saja.
Novi    : Ya semoga saja. Memang terkadang kita harus harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang bisa tinggal di hati kita, namun tidak dalam kehidupan kita.
Tetapi setelah beberapa hari kemudian ada kabar bahwa perusahaan orang tua Kris telah bangkrut karena dililit oleh hutang yang amat banyak. Hartanya pun habis untuk membayar hutang, sekarang ia hanya tinggal di sebuah kost-kostan kecil dan sederhana. Kris pun menyesali perbuatannya dan sadar akan omongan temannya bahwa ia suatu saat pasti akan mengalami peristiwa yang sama. Sekarang ia jarang masuk sekolah, tetapi hal sebaliknya tentang Shyca, prestasi berbagai lomba ia peroleh. Kris lalu menemui Shyca dan teman-temannya untuk meminta maaf.
Kris     : Shyca, maafkanlah aku. Aku menyesal telah menghinamu, sekarang keadaanku seperti ini. (sambil menangis)
Shyca  : Ya sudah, aku sudah memaafkanmu kok. Kita masih bisa menjalin persahabatan lagi.
Rindi   : Ya kami sudah memaafkanmu kok.
Adel & Novi   : Betul itu.
Kris     : Terima kasih kawan. Kalian begitu baik padaku.
Shyca  : Lengkapilah satu sama lain untuk membentuk ikatan persahatan yang indah.
Adel, Rindi, Novi, dan Kris   : Setuju.
Akhirnya mereka kembali bersahabat seperti dulu. Suka duka ditanggung bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS STATISTIKA - Mencari Mean, Median, Modus dan Kurva Hubungan antara Mean, Median dan Modus

TUGAS STATISTIKA - Mencari Standar Deviasi Sampel

Jadikanlah Aku Pembawa Damai